Monthly Archives: April 2013

Kisah Cinta Purin dan Pirimidin

Standar
 
Purin dan Pirimidin adalah pasangan yang sangat setia. Tidak ada basa lain dihati Purin begitu juga dengan Pirimidin. Purin dan Pirimidin merupakan pasangan dari saudara kembar Purin, yaitu Adenin dan Guanin dan saudara kembar Pirimidin, yaitu Timin dan Sitosin.
 
Kisah cinta mereka berempat bermula di rantai DNA. Mereka terpisah di dua belahan rantai, yaitu sense dan antisense. Namun, hal itu tidak mempengaruhi kesetiaan mereka. Walaupun suatu saat, RNApolimerase mengacaukan hubungan mereka, RNApolimerase memisahkan Adenin dengan Timin dan Sitosin dengan Guanin yang berada di sense dan antisense. RNApolimerase juga memaksa Purin dan Pirimidin sense untuk menikah dengannya.
 
Pada saat itu, kekuatan cinta mereka terpaksa mengalah dari kuatnya paksaan RNApolimerase. Akhirnya, dengan sangat terpaksa dan hati yang tidak tulus, Purin dan Pirimidin sense menikah dengan RNApolimerase. Mereka melangsungkan pernikahan siri segera setelah Purin dan Pirimidin sense menyetujui paksaan RNApolimerase. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai tiga anak, yaitu RNAm, RNAt, dan RNAr. Hal ini membuat RNApolimerase bahagia dan meninggalkan rantai sense tempat dimana Purin dan Pirimidin sense berada. Tanpa senyum, tanpa kata, RNApolimerase dengan tega pergi meninggalkan Purin dan Pirimidin sense. Melihat pengkhianatan RNApolimerase, Purin dan Pirimidin sense tersenyum bahagia, karena mereka sebelumnya memang tidak pernah ingin menikah dengan RNApolimerase terlebih lagi RNApolimerase berpoligami.
 
Sementara itu, di tempat lain, di rantai antisense, Purin dan Pirimidin antisense menanti pasangan mereka dengan cemas. Mereka tetap setia menanti pasangannya kembali.
 
Purin dan Pirimidin sense berusaha untuk bertemu kembali dengan kekasih mereka yang menanti mereka dengan cemas di antisense. Begitu juga dengan Purin dan Pirimidin antisense, dengan gigih dan semangat mereka berusaha menggapai sense. Akhirnya mereka dapat bertemu kembali, berkat kuatnya cinta sejati dan kesetiaan. Pelukan mewarnai pertemuan kembali dua pasang kekasih sejati.
 
Walaupin Purin dan Pirimidin sense pernah menikah dengan RNApolimerase dan dikaruniai tiga anak yang juga meninggalkan mereka, seperti ayahnya. Tetapi, Purin dan Pirimidin antisense tidak menganggapnya sebagai sebuah pengkhianatan tetapi sebagai sebuah perjuangan untuk kesetiaan cinta mereka. Karena, jika Purin dan Pirimidin sense tidak menikah dengan RNApolimerase, mereka tidak akan pernah bisa bertemu kembali.
 
Kesetiaan membuat mereka dapat bertemu kembali dan menjalin hubungan dengan sangat bahagia. Namun, RNApolimerase akan selalu mengintai dan mengacaukan hubungan mereka, karena merasa dikhianati oleh Purin dan Pirimidin sense, meskipun yang terjai adalah sebaliknya.
 
#Copast ^_^
 

Aku Hanya Seorang Lelaki Yang Biasa

Standar

602411_101362223342634_2118756432_n
Dengarlah luahan hatiku, seorang lelaki biasa..

Tak terasa sudah demikian lama kita hidup di dunia ini. Bergelut dengan kefanaan yang seolah tanpa hujung. Padahal, kelak akan kita punah menjadi tanah. Kita terseret, lalu terbawa hingga kadangkala lupa jalan pulang pada kematian. Andai terus saja kita ingat akan itu semua, tak mungkin diri resah akan dunia setelah kematian

Wahai bakal isteriku, wanita yang tak pernah kuketahui siapa engkau…

Kadangkala aku merasa resah. Jika malam kian gelisah, kerana tak jua aku mampu menemukanmu. Selimut tidurku tak cukup untuk mengusir dinginya malam. Solat wajibku terasa tak sempurna jika tiada seseorang mendampingi di sisi. Ingin rasanya ku laungkan ayat-ayat cinta Allah dalam setiap solatku bersama dengan mu dan anak-anak kita kelak. Aku menjadi imammu dan kau makmumku…

Wahai bakal isteriku, yang Allah ciptakan untuk mendampingiku…

Setelah solat Maghrib mahupun waktu-waktu seperti biasanya, kau membacakan ayat-ayat Alquran untuk dirimu dan Tuhanmu. Ingin, rasanya ku dengar suara syahdumu, ingin rasanya kita alunkan bersama ayat-ayat cinta-Nya. Kita baca dengan suara yang mengalun dalam hati penuh kerinduan pada Allah dan RasulNya. Satu ayat pun cukup. Kerana, setelahnya ada keimanan yang terpancar di rumah kita. Rumah tanpa kata, rumah sederhana yang hanya ada tawa dan gurauan bahagia penuh cinta.

Tahukah kau bahwa setiap kali aku memulai aktivitas seperti ada yang kurang jika ku toleh ke kiri ke kanan. Alangkah indah rasanya bangun sepertiga malam, mengerjakan dua Rakaat dan bermunajat pada Rabb Allah SWT Tuhan kita. Kita mengadu bersama padaNya. Bersama menaruhkan kerinduan padaNya. Menguntai kata berselimutkan iman, hingga tak terasa air mata berlinang di pipi kita. Kau memandang ku, lalu ku usap air matamu. Subhanallah, pipimu merona merah kala kita berpadang mata. Duhai indahnya.

Wahai bakal isteriku…

Sekelumit inginku, keinginan sederhana keinginanku sebagai lelaki yang biasa-biasa sahaja. Hari-hariku memang sangat biasa-biasa saja. Hidupku dipenuhi hanya dengan hal-hal yang sederhana. Jika kau kelak dipertemukan denganku secara nyata, ku mohon kau terima aku kerana Dia, kerana Allah dalam setiap do’a panjangmu dan istikharahmu. Ku mohon agar kita mampu membuang sifat tamak dan kesombongan. Agar, kita boleh menjalani rumah tangga dengan kesyukuran kelak.

Kau cerminku, aku pun cermin mu. Maka ku usahakan dalam diri ini selalu setia pada jalan-Nya. Kadangkala memang jalanku tak sempurna, belok kesana ke sini. Aku pun bukan lelaki dicintai syurga, tetapi aku berusaha menjadi yang terbaik dengan caraku. Aku usahakan agar seirama mungkin pada kebenaran. Maka, do’akanlah aku agar dapat sebanding imanku dengan imanmu. Kebaikanku dengan kebaikanmu

Wahai bakal isteriku, yang ku rindukan dan tak ku ketahui engkau siapa,

Letih rasanya pencarian ini, seperti keletihanmu untuk menantiku menemuimu. Tetapi, aku selalu menyimpan harapan yang suci, dan berusaha menjadikan ahlak ini bolwh dan mampu kau pandang dengan sesederhananya. Memang tak sebaik lelaki yang kau kenal kesolehannya tetapi aku akan berusaha semampu yang aku boleh.

Namun, jika tiba waktunya aku memang tak seperti yang kau inginkan, aku harap pandanglah aku kerana ketulusanku.

Wahai bakal isteriku…

Mari kita timbang kita susun dalam doa – doa padaNya. Kita jadikan doa sebagai senjata yang paling ampuh. Senjata untuk saling menemukan juga senjata untuk mengimbangi hiruk – pikuk dunia yang melenakan. Semoga kita saling menemukan.

Sampai disini sementara coretan ini buatmu. Luahan dariku lelaki yang biasa sahaja, dengan hidup yang sederhana. Tunggu coretan selanjutnya dariku hingga kita saling bertemu dalam munakahat. Semoga kamu masih bertahan dan aku pun tetap pada jalan-Nya…