“Setiap langkah yang kutempuh
Hendaklah tuju pada-Nya
Karna bila bukan karna-Nya
Semua ‘kan tersia…
Bila kuluruskan niatku
Allah ‘kan slamatkanku
Kutanamkan dalam hatiku
Allah dekat slalu…”
Perjalanan hidup terkadang tak seindah sentuhan mata. Pangkalnya sudah jauh tapi ujungnya belum tampak. Tribulasi bagaikan mainan disetiap hari. Onak dan duri silih berganti menunggu mangsa. Kesabaran, keikhlasan dan terus merasakan kedekatan-Nya adalah solusi untuk dapat menikmati hidup. Adakalanya kita perlu berhenti sejenak didalam perjalanan ini dan mereview jejak-jejak kita sebelumnya. Dan ternyata kita tidak merasakan bahwa satu per satu keinginan dan pengharapan kita dimasa yang dulu telah Allah realisasikan. Ia mewujudkan dengan sentuhan yang luar biasa. Bahkan kita bisa terperangah manakala realisasi Allah itu lebih indah dari cita-cita dan pengharapan kita.
…..
Waktu akan terus berlalu dan tergerus zaman. Kita hanya akan disuguhi empat pilihan dalam hidup, akan menjadi penonton, penikmat, penjahat atau pemahat zaman. Orang-orang yang menjadikan hidupnya hanya sekedar hidup adalah bagian dari penonton laju zaman. Orang-orang yang menjadikan hidupnya untuk makan dan bukannya makan untuk hidup adalah ia yang menjadi penikmat zaman. Orang-orang yang menjadikan dirinya sebagai lakon antagonis didalam kehidupan, ia adalah orang yang keberadaannya diresahkan dan ketiadaannya di syukuri banyak orang. Dan terakhir, para pemahat zaman adalah orang-orang yang menjadikan hidupnya yang sekali itu adalah hidup yang penuh arti. Ia ingin berkontribusi dan banyak bermanfaat buat masanya…
Ketika kerja-kerja peradaban kita terasa hambar dan kurang nge-ruh. Pasti ada sesuatu yang terjadi dihati kita. Mungkin saja telah ada yang lebih besar dari-Nya yang bersinggasana disana. Atau mungkin banyak hal-hal lainnya. Yang jelas, berbicara tentang kontribusi di imperium ini adalah bercerita tentang untuk siapa kita sebenarnya bekerja. Adakah peruntukan yang lain selain-Nya. Bila Iya, maka kita harus bersiap kecewa, merana dan nelangsa…
Mulailah mengingat kembali awal keterlibatan kita disini. Betapa indah dan luarbiasanya diri kita bukan. Bahkan kita harus yakin, kita yang hari ini adalah sosok yang lebih luar biasa lagi. Kita harus lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Katanya bekerja saja, Allah, Rasul dan orang-orang beriman yang menjadi saksinya. Yah.. bekerja saja. Ketahuilah kerja-kerja ini bukan berbatas sarana atau diberi kepercayaan oleh makhluk. Kerja-kerja ini bukan berbatas waktu dan perkara dikasih kesempatan atau tidak oleh makhluk. Kerja-kerja ini tak bersekat ruang dan waktu. Karena yakinlah, banyak pekerjaan-pekerjaan peradaban ini yang dihamparkan begitu luas oleh-Nya. Kita harus menjadi pribadi yang lebih mandiri dan punya inisiatif tinggi disini. Karena kita bekerja untuk-Nya. Untuk kembali pada-Nya…
Bersemangatlah memperbaiki diri agar memiliki…..
(To Be Continued…)
‘dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar memperoleh kebenaran’ (Al-Baqarah :186 )’
***
Untuk diri sendiri dan semua pembaca “ini” yang barangkali mengalami distorsi orientasi dan kini mencobai kembali untuk menjadi pribadi yang lebih berarti. Untuk yang ingin memulai hidup baru, hidup yang lebih seru. Yakin usaha sampai, InsyaAllah…